Tuesday, August 20, 2019

Sebodoh Itukah BW Cs? Tentu TIDAK Best Health Insurance Deals

Sebodoh itukah BW Cs? Tentu TIDAK

Hallo, selamat pagi, di kesempatan akan membawakan mengenai best health insurance deals Sebodoh itukah BW Cs? Tentu TIDAK simak selengkapnya 

Sebodoh itukah BW Cs? Tentu TIDAK

IDTODAY.CO - KPU seperti pernah diduga sejak awal, akhirnya menetapkan pemenang Pilpres 2019. Langkah itu diambil setelah MK seperti jua menebak diduga, berkeberatan tuntutan sang penantang.

Selesaikah persoalan bangsa? Jawabnya definit tak semudah itu. Meski undang-undang daerah menyatakan MK adalah semata wayang mahkamah beserta keputusannya final and binding (final dengan mengikat), tetapi hati lebih dari 44,50 % suara versi KPU alias 52% versi BPN, definit tidak mudah ditebak. Mungkin ada pihak yang akan menerima, tetapi sepanjang ilmu saya, barangkali tak demikian. Alasannya bisa dimaklumi, semua yang kasat mata, tidak jadi bakal pertimbangan. Apa yang berjalan di masyarakat, sama sekali tak jadi acuan.

Tak bertanya-tanya bacaan anak buah menggugat, pernah mulai terlihat. Buktibya di medsos rasa ketidakpuasaan sedang menggelora. Mereka sebel, marah, mencaci, memaki keputusan yang dianggap tak benar itu, sedang membahana. Bahkan yang mengerikan, ada jutaan anak buah insyaa Allah bakal mengadu semua ketidakberesan itu di akhirat, di dekat Allah, utamanya buat ke-9 anak buah hakim MK itu.

Sebodoh itukah BW Cs? Tentu TIDAK

Sebodoh itukah?

Sekali lagi, aku bukan anak buah hukum, tetapi akal sehat aku ajek berjalan dengan sehat. Sekali berulang juga, aku sama sekali tak terkejut Mahkamah Konstitusi memenangkan petahana. Dan, sekali berulang nih, aku anak buah jelata, bisa apa dengan vonis MK?

Tapi ada benda yang terus menggayut di benak aku dengan aku bersungguh-sungguh begitu jua dengan jutaan anak buah hina lainnya, benda yang menggelitik buat ditanyakan: “Sebodoh itukah BW cs?”

Pasti, TIDAK. Reputasi Bambang Wijoyanto, Denny Indrayana, Teuku Nasrullah, Zulfadli,  Dorrel Almir, Iskandar Sonhaji, Iwan Satriawan, dengan Lutfi Yazid, tidak bisa diragukan. Mereka, aman bukanlah sekumpulan badut hukum. Mereka bukan pemandu sorak dalam gelanggang hukum. Mereka boleh dipastikan adalah para bahadur asas yang ahli beserta tidak takut dengan ancaman.

Tapi, kok seluruh gugatannya ditolak MK? Semua aksioma dianggap tidak ada alur (sungai) hukumnya? Jawaban sebenarnya kita jua pernah tahu. Meski MK membongkar sidang dengan nama Allah, pelaksanaannya, silahkan biji sendiri.

Teuku Nasrullah mengatakan, MK menebak melahirkan pagar alias ranjau buat menangkap seluruh aksioma yang diajukan bagi timnya.

“Jadi Mahkamah itu pernah melahirkan pagar-pagar alias ranjau-ranjau yang bakal menangkap seluruh aksioma kami,” ujar Teuku Nasrullah. (TribunPalu.com).

Seorang sahabat melayangkan WA judulnya seperti ini:

Mari Berhitung…!!

Sidang terakhir yaum Jumat, Hari Sabtu dengan Minggu, libur.

Jadi yaum kerja Senin s/d Kamis dengan total tempo kerja, (tiga) 3 Hari. Jumlah Jam kerja seharinya 8 jam. Jadi totalnya 24 jam.

Apa bersungguh-sungguh MK membicarakan bukti- bukti yang diajukan, dengan menganalisanya?

Sementara kita tau dari Jam 13 wib sampai arloji 21 wib naskah yang dibacakan belum selesai. Naskah yang dibaca selama 9 arloji setidaknya butuh tempo 18 arloji buat mengetiknya.

Mari kita berpikir…!!

Waktu yang tersedia 24 jam. Lalu, 18 arloji dihabiskan buat mengetik. Belum berulang mengkonsepnya, mengoreksinya. Semua harus tempo pula.

Pertanyaannya, KAPANkah MK MENELITI SEMUA ALAT BUKTI…?

Dengan begitu maka kita tahu bahwa akal sehat sahabat aku itu, akal sehat kita (rakyat jelata), dengan definit akal sehat BW cs, bahana satu irama. Tapi, akal sehat MK? Ya biji sendiri.

Bagi kita (rakyat jelata) yang jumlahnya 44,50% versi KPU alias 52% versi BPN, BW cs PASTI TIDAK BODOH, bahwa seluruh permohonannya ditolak, Gusti Allah mboten sare. Kita tunggu mereka, khususnya para hakim MK di akhirat. Kita ingin tahu, bisakah membayangkan mengatakan: “Dalil hukumnya tak bisa dibuktikan!”

Dan jika ada yang mengatakan bahwa urusan pilpres memadai sampai di adam saja, silahkan jua biji sorangan kualitas kemanusiaannya. Ee… maaf, ini ada Yusril Ihza Mahendra, beliau bilang: “Pilpres Bisa Diselesaikan di Dunia, Tak Perlu Sampai Hari Kiamat.” (tribunnews.com 27/6). Padahal, seluruh ursan di dunia, aman bakal dipertanggung jawabkan di akhirat.

Seperti ter-tera tercantum dalam An-Nahl ayat 25: “(Ucapan mereka) melahirkan membayangkan membahu dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada yaum hari akhir dengan sebagian dosa anak buah yang membayangkan sesatkan yang tak memafhumi sedikitpun bahwa membayangkan disesatkan. Ingatlah amat buruklah dosa yang membayangkan pikul itu.” (QS. An-Nahl: 25).

Dan dalam bab Yaasiin ayat 12: “Kami menuliskan apa-apa yang mereka kerjakan dengan bekas-bekas yang membayangkan tinggalkan”. (QS. Yaasiin 12).

Ayat ini jua menunjukkan bagaimana  nanti di darul baka Allah Ta’ala menunjukkan catatan aktivitas manusia di dunia. Dan aktivitas membayangkan akan dimintai pertanggung jawaban.

Naaah, biji sorangan deh… (sc)

oke penjelasan tentang Sebodoh itukah BW Cs? Tentu TIDAK semoga tulisan ini berfaedah terima kasih

Artikel ini diposting pada kategori best health insurance deals, best health insurance quotes, best health insurance deals australia, , tanggal 25-08-2019, di kutip dari https://www.idtoday.co/2019/06/sebodoh-itukah-bw-cs-tentu-tidak.html

No comments:

Post a Comment